Kamis, 03 April 2014

Jhoni Pranata

          CERITA DIBALIK AIR TERJUN TELAGA DUA WARNA

      Ini adalah sebuah air terjun yang terdiri dari dua warna yang berbeda. Ditemukan sepuluh tahun yang lalu oleh seorang petapa dari Tano Batak. Namun, beberapa tahun belakangan tempat ini baru bisa dijamah masyarakat.Tapi, tunggu dulu. Suhu air, kontur bebatuan, dan tampilan pemandangan pun berbeda. Dengan keunikan itu, tak salah jika tempat ini kita jadikan satu destinasi perjalanan berpetualang di Sumatera. Utara.  



  Kita mulai perjalanan dengan mempersiapkan perlengkapan layaknya para pendaki gunung. Hanya saja, untuk petualangan kali ini ditambah dengan perlengkapan mandi seperti biasanya dirumah bagi yang ingin menikmati kolam alam di tengah hutan. Jangan lupa bekal makanan dan minuman. Karena,Energi kita akan terkuras habis sampai akhir perjalanan.
                 



       Sebelum masuk ke dalam hutan, sekitar sepuluh menit berjalan dari bumi perkemahan, kita akan menemui sebuah rumah pada persimpangan  yang menjadi tempat registrasi bagi pendatang. Ada beberapa tawaran yang diberikan. Bagi para pemula yang belum pernah memasuki kawasan itu dianjurkan menggunakan ranger. Ranger adalah penunjuk perjalanan sampai ke tujuan. Biaya ranger dan izin masuk bervariasi. Sebesar Rp 200 ribu harus keluar dari dompet jika berpergian di bawah sepuluh orang. Sedangkan perjalanan yang terdiri dari sepuluh orang atau lebih, maka akan dikenai biaya Rp 20 ribu per orang.
Biaya ini sudah termasuk pembayaran ranger, biaya kesehatan apabila terjadi kecelakan, uang izin dua desa, administratif, dan jaminan keselamatan. Namun, apabila kita tak ingin menggunakan ranger, maka cukup membayar sebesar Rp 50 ribu rupiah. Biaya ini hanya untuk pembayaran izin dua desa. Setelah kesepakatan terjadi, perjalanan pun dimulai.

   Memasuki area hutan, kita tak perlu takut. Hanya melewati beberapa DAM dan jalan yang tak begitu menguras tenaga. Hanya saja, kita akan memulai pendakian yang sedikit landai setinggi sepuluh meter.Setelah pendakian pertama ini,ada sebuah tempat peristirahatan yang disediakan dengan beberapa kursi dari kayu. Cukuplah tempat ini menjadi pilihan kita apabila terlalu lelah pada pendakian pertama.
Selanjutnya kita akan melewati kawasan hutan yang sedikit gelap karena cahaya matahari ditutupi oleh pepohonan yang cukup besar. Hati-hati di kawasan ini. Kita akan keliru terhadap jalan yang harus dituju. Tak ada satu pun jalan yang menunjukkan ke arah mana kita harus pergi. Bagi kita yang tidak dipandu olehranger, pergunakanlah perasaan sebaik mungkin.


    Di akhir perjalanan  adalah medan yang paling menantang. Kita akan melewati tanjakan dan turunan yang sangat curam. Dengan kemiringan 45 derajat, kita harus berhati-hati. Pergunakan tali jika kondisi sangat membahayakan. Bebatuan tajam dan terjal menemani akhir perjalanan ini. Pada turunan terakhir, permukaan tanah yang licin menjatuhkan siapa saja yang  tidak berhati-hati. Kita akan melewati sungai dengan bebatuan besar, 20 menit sebelum pemberhentian terakhir. Kewaspadaan akan batu yang licin akan menyelamatkan kita pada setiap bahaya yang akan terjadi. Perjalanan pun diakhiri dengan medan yang datar. Dengan dipandu ranger, kurang lebih dua jam kita akan melihat pesona air terjun di dalam Bukit Barisan.

     Singkat cerita , kami pun akhirnya sampai ke tujuan.Wah ... Wah ... Wah , telaga biru itu benar - benar nyata dan ada di depan mata kami. Sungguh luar biasa ciptaan Allah SWT ini , cuaca dingin yang menusuk kulit sangat terasa di badan. Dan kami pun gak mau berlama - lama lagi , rasa capek terbalas dengan ciptaan tuhan ini. Siap untuk meluncur , masuk kedalam air. Mantap cuyyy !!!
     Sebelumnya kami makan siang terlebih dahulu , dengan bekal makan siang yang telah disiapkan kami nikmati di tepian air terjun, Dan kami langsung mandi - mandi. Dinginnya minta ampun , gak tahan kami lama - lama berendam di dalam air. Berhubung kami semua doyan foto - foto , tempat ini cocok untuk mengexplorasikan diri untuk memasang segala pose - pose yang kami punya untuk di upload ke akun facebook.


     Waktu terus berjalan , badanpun uda capek. Kami bersiap untuk meninggalkan tempat tersebut. Dengan banyak jepretan foto yang uda kami ambil , saatnya pulang. Dan dengan pakaian yang basah , kami pun berjalan menuju posko , karena tempat ganti pakaiannya ada di sekitar posko.
     Perjalanan yang ditempuh sama seperti kami pergi. 3 jam lama perjalanannya. Yang berbeda disini adalah pakaian basah yang menambah berat langkah kami, Singkat cerita , kami pun sampai di posko. Yang kami lakukan selanjutnya adalah bersih - bersih , ganti pakaian serta istirahat sebentar meluruskan kaki. Semakin sore , kami pun bergegas untuk kembali ke kota Medan

               

Facebook : Jhoni Pranata
Facebook : Dwy Harianty